Daniel Gabriel Fahrenheit (24 Mei 1686-16 September 1736) adalah seorang fisikawan
Jerman. Fahrenheit lahir di Danzig, Polandia. Dia menemukan pertama
kali skema Fahrenheit pada tahun 1724. Pada tahun 1720, setelah
melakukan berbagai penelitian, Fahrenheit menemukan bahwa penggunaan air raksa
dalam pembuatan alat pengukuran suhu akan menjamin keakuratan. Derajat
suhu yang digunakan dalam termometer tersebut kemudian diberi nama
Fahrenheit, sesuai nama penemunya.
Fahrenheit meninggal dunia pada tahun 1736.
Skala Fahreheit adalah salah satu skala suhu selain Celsius dan Kelvin. Nama Fahrenheit diambil dari ilmuwan Jerman yang bernama Gabriel Fahrenheit (1686-1736). Skala ini dikemukakan pada tahun 1724.
Dalam skala ini, titik beku air adalah 32 derajat Fahrenheit (ditulis 32°F)
dan titik didih air adalah 212 derajat Fahrenheit. Negatif 40 derajat
Fahreheit sama dengan negatif 40 derajat Celsius. Skala Fahrenheit
banyak digunakan di Amerika Serikat.
Sejarah
Ada
beberapa perdebatan mengenai bagaimana Fahrenheit memikirkan skala
temperaturnya. Ada yang menyatakan bahwa Fahrenheit menentukan titik nol
(0 °F) dan 100 °F pada skala temperaturnya dengan cara mencatat
temperatur di luar terendah yang dapat ia ukur, dan temperatur badannya
sendiri. Temperatur di luar terendah ia jadikan titik nol yang ia ukur
pada saat musim dingin tahun 1708 menjelang tahun 1709 di kampung
halamannya, Gdánsk (Danzig) (-17.8 °C).
Fahrenheit ingin menghindari suhu negatif di mana skala Ole Rømer
seringkali menunjuk temperatur negatif dalam penggunaan sehari-hari.
Fahrenheit memutuskan bahwa suhu tubuhnya sendiri adalah 100 °F (suhu
tubuh normal adalah mendekati 98.6 °F, berarti Fahrenheit saat itu
sedang demam ketika bereksperimen atau termometernya tidak akurat). Dia
membagi skala normalnya menjadi 12 divisi, dan kemudian ke-12 divisi
masing-masing dibagi lagi atas 8 sub-divisi. Pembagian ini menghasilkan
skala 96 derajat. Fahrenheit menyebut bahwa pada skalanya, titik beku air pada 32 °F, dan titik didih air pada 212 °F, berbeda 180 derajat.
Ada
pula yang menyatakan bahwa Fahrenheit menentukan titik nol (0 °F) pada
skalanya sebagai suhu di mana campuran sama rata antara es dan garam
melebur dan 96 derajat sebagai temperatur darahnya (dia pada awalnya
menggunakan darah kuda untuk menandakan skalanya). Skalanya terdiri atas
12 divisi, tapi kemudian dia membagi masing-masing divisi menjadi 8
sub-divisi sama besar. Dan menghasilkan 96 derajat. Dia kemudian
menemukan bahwa air (tanpa campuran apa-apa) akan membeku pada suhu 32
derajat dan mendidih pada suhu 212 derajat.
Yang ketiga adalah cerita yang paling dikenal, seperti yang digambarkan pada serial televisi fisika populer The Mechanical Universe. Serial itu menyatakan bahwa Fahrenheit mengadopsi skala Rømer di mana air membeku pada suhu 7,5 derajat dan mengalikan setiap nilai dengan 4 untuk mengeliminasi pecahan serta meningkatkan granularity
dari skala tersebut (menghasilkan 30 dan 240 derajat). Kemudian dia
kembali menentukan skalanya di antara titik beku air dan temperatur
normal tubuh manusia (di mana ia mengambil 96 derajat); titik beku air
ditentukan 32 derajat sehingga ada 64 interval akan membagi dua.
Sehingga ia bisa menandai garis derajat pada alatnya dengan membagi dua
interval tersebut dua kali.
Pengukurannya tidak semuanya akurat.
Dengan menggunakan skala awalnya, titik beku dan titik didih air yang
sebenarnya akan berbeda dengan 32 °F dan 212 °F. Beberapa waktu setelah
kematiannya, diputuskan untuk kembali menandakan skalanya dengan 32 °F
dan 212 °F sebagai titik beku dan titik didih air murni yang benar.
Perubahan ini memudahkan konversi dari Celsius ke Fahrenheit dan vice versa
dengan menggunakan rumus sederhana. Perubahan ini juga menjelaskan
mengapa temperatur tubuh pernah sekali ditentukan 96 atau 100 °F oleh
Fahrenheit sekarang ditentukan 98,6 °F oleh banyak pihak, walaupun nilai
98 °F akan lebih akurat.
Keempat, adalah cerita yang tidak
begitu dikenal mengenai asal muasal skala Fahrenheit. Cerita keempat
menceritakan bahwa skala Fahrenheit ditentukan Fahrenheit sendiri yang
menjadi anggota organisasi persaudaraan (tidak ada bukti yang tentu).
Dalam organisasi tersebut, ada 32 tingkat penerangan, 32 menjadi yang
tertinggi. Penggunaan kata degree (dalam bahasa Indonesia
berarti: derajat atau tingkatan) sendiri dikatakan diambil dari
tingkatan dalam organisasi tersebut. Ini mungkin suatu kebetulan, tapi
tidak ada bukti yang menunjukkan kebenaran hal tersebut .
Versi
kelima menceritakan bahwa Fahrenheit menentukan 0 derajat berdasarkan
temperatur di mana manusia akan mati beku karena kedinginan dan 100
derajat adalah temperatur di mana manusia akan mati karena panas. Untuk
alasan itu, 0 sampai 100 menunjukkan rentang di mana manusia bisa hidup.
Dan
versi keenam menceritakan bahwa Fahrenheit menandai titik beku air,
temperatur normal tubuh manusia dan titik didih air. Ia kemudian membagi
rentang antara titik beku air dan titik didih air menjadi 180 derajat.
Mengatur temperatur normal tubuh manusia sebagai 100 derajat membuat FP
dan BP menjadi 32 dan 212 berturut-turut.
Baca selengkapnya di http://wikipedia.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar